Monev II Kab. Subang dan Kab. Tasikmalaya

Atas permohonan dari Kab. Subang dan Kab. Tasikmalaya, jadual monev II ke kedua kabupaten penerima dana PPK-IPM batch I tersebut pada tanggal 2 – 4 Agustus 2007. Untuk itu bagi satlak PPK-IPM kedua kabupaten dapat menyiapkan aspek substansi dan administrasinya.

KUNINGAN PALING SIAP MONEV II, BERIKUTNYA SIAPA MENYUSUL????

propinsi.jpg

 Proses pelaksanaan kegiatan PPK IPM memasuki tahap II Pada tahun 2007. Ini ditandai dengan keseriusan salah satu Kabupaten/Kota pemenang PPK IPM yakni Kabupaten Kuningan pemenang Batch II Kluster II 2007-2008 dengan mengajukan kesiapannya untuk dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Reguler Tahap II. Pengajuan kesiapan Monev tahap II ini tentunya berimplikasi terhadap pencairan anggaran PPK IPM berikutnya. Keseriusan Kab. Kuningan ini tentunya patut mendapatkan acungan jempol, hal ini membuktikan mereka secara kesiapan melebihi dari Kabupaten/Kota lainnya bahkan dari Batch I yang telah lebih dulu melaksanakan program dan kegiatan setahun yang lalu.

Keseriusan Kab Kuningan ini tentunya disambut oleh Satlak PPK IPM Provinsi Jawa Barat dengan tim reviewer untuk melakukan Monev tahap II yang dimulai pada tanggal 26 Juli 2006. Dan untuk Monev kali ini polanya akan lain dengan Monev sebelumnya, tim Monev pun terdiri dari 3 unsur yakni Tim Reviewer, Tim Technichal Advisory (TA) {Reviewer Konsultan dan Tim Teknis Satlak, Tim Pengawas BPKP}, dan Liaison Officer (LO) dari Satlak PPK IPM Provinsi. Tim Monev ini juga akan melakukan tugas berbeda dengan Monev sebelumnya dimana waktu untuk melakukan monev tidak dibatasi bisa 1 hari atau bisa 1 minggu tergantung dari kebutuhan. So.. Monev kali ini akan bisa berbeda dan pembagian tugas pun lebih spesifik, ini menunjukan sebuah terobosan lagi dari program PPK IPM dan back to basic terhadap prinsif MAE.

Wajah Baru pelaksanaan Monev ini merupakan salah satu jawaban dari nada pesimistis berjalannya program di tahun 2007 yang notabene banyak sekali mengalami gangguan. Pelaksanaan Monev kali ini pun simultan dengan inti dari Pergub Baru No. 47 tahun 2007 yang merupakan perubahan Pergub No 5 tahun 2007 jo No. 14 tahun 2007 dimana pencairan tidak menggunakan mekanisme 30%-50%-20% tetapi siapa yang siap itu yang bisa dilaksanakan.tak heran jika Tajuk Monev kali ini pun bernama ” Monev dan Audit Program Verifikasi Pencairan Anggaran Tahap II 2007″

Pelaksanaan Monev kali ini sebuah tantangan besar bagi Kabupaten Kota untuk membuktikan apakah masih layak mengikuti program PPK IPM atau tidak karena mekanisme yang ditempuh pun tidak seperti mengikuti gerbong kereta yang selalu bersama-sama tetapi menggunakan metode kompetisi yang menuntut untuk tetap bisa bersaing, dengan rekomendasi yang jelas “dilanjutkan tanpa syarat, dilanjutkan dengan syarat, dihentikan parsial, dihentikan total”.

Namun semua kesiapan Satlak Kab. Kuningan harus bisa dijawab secara aplikatif di lapangan jangan sampai kesiapan tersebut hanya sebuah wacana dan diatas kertas. Tunjukan bahwa Kuningan yang lebih dulu siap melaksanakan program tahap berikutnya. “Semoga Berhasil”.

Dan………. siapa ya Kab/ Kota lain yang siap menyusul?????

*@qu3

Tiga Desa Sudah Terbebas Buta Huruf

Selasa, 24 Juli 2007

JUNTINYUAT, denpatrol.comDari 12 desa di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jabar tiga desa di antaranya tuntas buta huruf (BH). Desa yang sudah menuntaskan buta aksara warganya Juntiweden, Juntinyuat dan Desa Tinumpuk.

Sembilan desa yang sekarang sedang digarap untuk dituntaskan buta aksaranya Segeran, Juntikebon, Dadap, Juntikedokan, Pondoh, Lombang, Segeran Kidul, Sambimaya, dan Desa Limbangan.
Camat Juntinyuat H Udi Suwarsudi, pekan lalu, mengatakan data terbaru jumlah warga di kecamatan yang mengikuti kegiatan pengentasan buta aksara tersisa 2.741 (2007) sedangkan pada 2006 yang lalu tercatat 4.306 warga belajar. Jadi mengalami penurunan yang cukup signifikan terhadap jumlah penyandang buta huruf, kata Udi.
Dijelaskan untuk menuntaskan buta aksara pemerintah menganggarkan alokasi dana berdasarkan klasifikasi dana bantuan yang bervariasi seperti anggaran dari APBN untuk 740 orang dan dari anggaran APBD I (provinsi) 140 orang. Sedangkan dari APBD II untuk 30 orang.
Selain itu ada bantuan dari PPK IPM untuk 660 orang. Sisanya untuk pembinaan 1.171 orang diambil dari dana bantuan ADD (anggaran dana desa). Ini berarti jumlah totalnya mencapai 2.741 warga belajar yang akan mengikuti penuntasan buta aksara.
Insya-Allah diusahakan paling telat pada minggu pertama Desember 2007 bisa tuntas BH dan bisa memiliki Surat keterangan melek aksara (Sukma) dari dinas pendidikkan setempat, kata Udi Suwarsudi.
Camat Juntinyuat juga memaparkan dari jumlah 2.741 warga belajar yang akan menuntaskan Paket A KF sudah mempunyai kelompok warga belajar sebanyak 275 orang. Sudah dicanangkan pada 10 Juli yang lalu dengan membagikan sarana dan prasarana alat-alat tulis dan administrasi pengelola sesuai dengan komitmen dengan beberapa stakeholderdan para tutor peneyelenggara siap tuntas buta aksara.
H. Udi Suwarsudi mengatakan jumlah penduduk di Kecamatan Juntinyuat 85.116 warga yang terdiri dari 42.971 laki-laki dan 42.145 perempuan. Potensi yang dimiliki warga Juntinyuat penghasil padi dan palawija pada umumnya buah jeruk, hasil tangkap ikan laut.
Selain itu produksi terasi dan kecap terkenal di Indramayu, telah mendapat penghargaan juara pertama tingkat provinsi pada program UPWKS dan juara ketiga tingkat nasional. Juga ada kue tradisional Indramayu geblog ketan pondoh yang cukup terkenal, hasil karya warga desa Pondoh. (Sumber : HArian Umum Pelita)

Verifikasi Sementara thd Laporan Monev Bulanan Kab.Indramayu

1          BAB I PENDAHULUAN      

Pendahuluan dinilai telah memberikan gambaran umum mengenai program dan kegiatan PPK – IPM Kab. Indramayu. Namun disarankan agar pendahuluan juga menggambarkan secara singkat pencapaian pelaksanaan kegiatan pada bulan terkait, semacam abstrak.

 2          BAB II PERENCANAAN     

Bab perencanaan telah menyajikan substansi yang disyaratkan dalam panduan. Bab ini akan jauh lebih informative bila disertai peta pelaksanaan program dan kegiatan.

 3          BAB III PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN KINERJA

Sub bab daya serap keuangan (hal 21 – 23) berisi alokasi anggaran total, alokasi anggaran kuartal I, dan Capaian keuangan akan lebih cepat dipahami bila ditampilkan dalam bentuk table. Atau bila tabelnya sudah disertakan dalam lampiran, dapat dinyatakan dalam teks.

 4          BAB IV EVALUASI HASIL PERENCANAAN

Sub bab Upaya pemecahan masalah (hal 25) masih bersifat normative. Bagian tersebut akan lebih menarik untuk dipelajari bila menyampaikan analisis yang mendalam, hasil diskusi, serta alternative upaya, dan dasar mengapa suatu upaya diusulkan belum disampaikan.

 Verifikasi dan analisis terhadap table keuangan akan disusulkan

                                                                         VERIFIKATOR: D. ERWIN IRAWAN

In-House Training

Satlak PPK-IPM Kabupaten Kuningan akan menyelenggarakan In-House Training pada tanggal 24 s/d 25 Juli 2007 yang diperuntukkan bagi seluruh anggota Satlak PPK-IPM Kabupaten Kuningan. Acara ini merupakan salah satu kegiatan Capacity Building yang dikelola oleh Manajemen Satlak PPK-IPM Kabupaten Kuningan pada Tahun 2007. Materi yang disajikan diantaranya: Konsep Akselerasi Peningkatan IPM di Jawa Barat; Pengelolaan Administrasi Keuangan PPK-IPM; Implementasi PPK-IPM di Kabupaten Kuningan; Mekanisme Kerja Satlak, Tim Monev, dan Tenaga Ahli PPK-IPM Kabupaten Kuningan; Mekanisme Pelaporan dan Tata Tertib Pelaksanaan Kegiatan PPK-IPM <admin>