Pencanangan Dasa Wisma Siaga Kesling

  PDF Cetak E-mail
Kontribusi dari efa
Kamis, 13 September 2007

Pencanangan_Dasa_Wisma.gif

Dengan telah dibenahinya/dikembangkannya kelompok Dasa Wisma yang salah satu kegiatannya adalah berkaitan dengan masalah lingkungan, yaitu Pemantauan Jentik Berkala ( PJB ), yang merupakan gerakan seluruh masyarakat Kota Cirebon.

(Dikutip dari http://ppkipm.cirebonkota.go.id)

Kunjungan kerja Tim Monev Propinsi Jawa Barat

33.jpgMemasuki hari ke 2 (dua) kunjungan kerja Tim Monev Propinsi Jawa Barat di Kota Cirebon  dalam rangka evaluasi program kerja PPK-IPM telah disepakati untuk mengunjungi beberapa sentra kegiatan diantaranya ; Bidang Kesehatan meliputi Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) yaitu bermitra dengan Rumah Sakit Swasta dan pelayanan Puskesmas, Bidang Daya Beli meliputi budidaya jamur dengan media bahan kardus, furniture,  budidaya melati dan ternak potong dengan penyelematan ternak sapi bunting (23/8).

Kunjungan kerja Tim Monev Propinsi Jawa Barat

27.jpgPada hari Rabu 22 Agustus 2007, telah hadir Tim Reviewer Propinsi Jawa Barat ke Satlak Kota Cirebon dalam rangka kunjungan kerja untuk mengevaluasi keseluruhan program yang telah dilaksanakan sesuai scheduling program kerja dan perubahannya. Tepatnya jam 10:30 rombongan hadir Tim Reviewer Propinsi Jawa Barat tiba di Kantor Bappeda Kota Cirebon.

Tiga Desa Sudah Terbebas Buta Huruf

Selasa, 24 Juli 2007

JUNTINYUAT, denpatrol.comDari 12 desa di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jabar tiga desa di antaranya tuntas buta huruf (BH). Desa yang sudah menuntaskan buta aksara warganya Juntiweden, Juntinyuat dan Desa Tinumpuk.

Sembilan desa yang sekarang sedang digarap untuk dituntaskan buta aksaranya Segeran, Juntikebon, Dadap, Juntikedokan, Pondoh, Lombang, Segeran Kidul, Sambimaya, dan Desa Limbangan.
Camat Juntinyuat H Udi Suwarsudi, pekan lalu, mengatakan data terbaru jumlah warga di kecamatan yang mengikuti kegiatan pengentasan buta aksara tersisa 2.741 (2007) sedangkan pada 2006 yang lalu tercatat 4.306 warga belajar. Jadi mengalami penurunan yang cukup signifikan terhadap jumlah penyandang buta huruf, kata Udi.
Dijelaskan untuk menuntaskan buta aksara pemerintah menganggarkan alokasi dana berdasarkan klasifikasi dana bantuan yang bervariasi seperti anggaran dari APBN untuk 740 orang dan dari anggaran APBD I (provinsi) 140 orang. Sedangkan dari APBD II untuk 30 orang.
Selain itu ada bantuan dari PPK IPM untuk 660 orang. Sisanya untuk pembinaan 1.171 orang diambil dari dana bantuan ADD (anggaran dana desa). Ini berarti jumlah totalnya mencapai 2.741 warga belajar yang akan mengikuti penuntasan buta aksara.
Insya-Allah diusahakan paling telat pada minggu pertama Desember 2007 bisa tuntas BH dan bisa memiliki Surat keterangan melek aksara (Sukma) dari dinas pendidikkan setempat, kata Udi Suwarsudi.
Camat Juntinyuat juga memaparkan dari jumlah 2.741 warga belajar yang akan menuntaskan Paket A KF sudah mempunyai kelompok warga belajar sebanyak 275 orang. Sudah dicanangkan pada 10 Juli yang lalu dengan membagikan sarana dan prasarana alat-alat tulis dan administrasi pengelola sesuai dengan komitmen dengan beberapa stakeholderdan para tutor peneyelenggara siap tuntas buta aksara.
H. Udi Suwarsudi mengatakan jumlah penduduk di Kecamatan Juntinyuat 85.116 warga yang terdiri dari 42.971 laki-laki dan 42.145 perempuan. Potensi yang dimiliki warga Juntinyuat penghasil padi dan palawija pada umumnya buah jeruk, hasil tangkap ikan laut.
Selain itu produksi terasi dan kecap terkenal di Indramayu, telah mendapat penghargaan juara pertama tingkat provinsi pada program UPWKS dan juara ketiga tingkat nasional. Juga ada kue tradisional Indramayu geblog ketan pondoh yang cukup terkenal, hasil karya warga desa Pondoh. (Sumber : HArian Umum Pelita)

Verifikasi Sementara thd Laporan Monev Bulanan Kab.Indramayu

1          BAB I PENDAHULUAN      

Pendahuluan dinilai telah memberikan gambaran umum mengenai program dan kegiatan PPK – IPM Kab. Indramayu. Namun disarankan agar pendahuluan juga menggambarkan secara singkat pencapaian pelaksanaan kegiatan pada bulan terkait, semacam abstrak.

 2          BAB II PERENCANAAN     

Bab perencanaan telah menyajikan substansi yang disyaratkan dalam panduan. Bab ini akan jauh lebih informative bila disertai peta pelaksanaan program dan kegiatan.

 3          BAB III PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN KINERJA

Sub bab daya serap keuangan (hal 21 – 23) berisi alokasi anggaran total, alokasi anggaran kuartal I, dan Capaian keuangan akan lebih cepat dipahami bila ditampilkan dalam bentuk table. Atau bila tabelnya sudah disertakan dalam lampiran, dapat dinyatakan dalam teks.

 4          BAB IV EVALUASI HASIL PERENCANAAN

Sub bab Upaya pemecahan masalah (hal 25) masih bersifat normative. Bagian tersebut akan lebih menarik untuk dipelajari bila menyampaikan analisis yang mendalam, hasil diskusi, serta alternative upaya, dan dasar mengapa suatu upaya diusulkan belum disampaikan.

 Verifikasi dan analisis terhadap table keuangan akan disusulkan

                                                                         VERIFIKATOR: D. ERWIN IRAWAN