Pencanangan Dasa Wisma Siaga Kesling

  PDF Cetak E-mail
Kontribusi dari efa
Kamis, 13 September 2007

Pencanangan_Dasa_Wisma.gif

Dengan telah dibenahinya/dikembangkannya kelompok Dasa Wisma yang salah satu kegiatannya adalah berkaitan dengan masalah lingkungan, yaitu Pemantauan Jentik Berkala ( PJB ), yang merupakan gerakan seluruh masyarakat Kota Cirebon.

(Dikutip dari http://ppkipm.cirebonkota.go.id)

Kunjungan kerja Tim Monev Propinsi Jawa Barat

33.jpgMemasuki hari ke 2 (dua) kunjungan kerja Tim Monev Propinsi Jawa Barat di Kota Cirebon  dalam rangka evaluasi program kerja PPK-IPM telah disepakati untuk mengunjungi beberapa sentra kegiatan diantaranya ; Bidang Kesehatan meliputi Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) yaitu bermitra dengan Rumah Sakit Swasta dan pelayanan Puskesmas, Bidang Daya Beli meliputi budidaya jamur dengan media bahan kardus, furniture,  budidaya melati dan ternak potong dengan penyelematan ternak sapi bunting (23/8).

Kunjungan kerja Tim Monev Propinsi Jawa Barat

27.jpgPada hari Rabu 22 Agustus 2007, telah hadir Tim Reviewer Propinsi Jawa Barat ke Satlak Kota Cirebon dalam rangka kunjungan kerja untuk mengevaluasi keseluruhan program yang telah dilaksanakan sesuai scheduling program kerja dan perubahannya. Tepatnya jam 10:30 rombongan hadir Tim Reviewer Propinsi Jawa Barat tiba di Kantor Bappeda Kota Cirebon.

KUNINGAN PALING SIAP MONEV II, BERIKUTNYA SIAPA MENYUSUL????

propinsi.jpg

 Proses pelaksanaan kegiatan PPK IPM memasuki tahap II Pada tahun 2007. Ini ditandai dengan keseriusan salah satu Kabupaten/Kota pemenang PPK IPM yakni Kabupaten Kuningan pemenang Batch II Kluster II 2007-2008 dengan mengajukan kesiapannya untuk dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Reguler Tahap II. Pengajuan kesiapan Monev tahap II ini tentunya berimplikasi terhadap pencairan anggaran PPK IPM berikutnya. Keseriusan Kab. Kuningan ini tentunya patut mendapatkan acungan jempol, hal ini membuktikan mereka secara kesiapan melebihi dari Kabupaten/Kota lainnya bahkan dari Batch I yang telah lebih dulu melaksanakan program dan kegiatan setahun yang lalu.

Keseriusan Kab Kuningan ini tentunya disambut oleh Satlak PPK IPM Provinsi Jawa Barat dengan tim reviewer untuk melakukan Monev tahap II yang dimulai pada tanggal 26 Juli 2006. Dan untuk Monev kali ini polanya akan lain dengan Monev sebelumnya, tim Monev pun terdiri dari 3 unsur yakni Tim Reviewer, Tim Technichal Advisory (TA) {Reviewer Konsultan dan Tim Teknis Satlak, Tim Pengawas BPKP}, dan Liaison Officer (LO) dari Satlak PPK IPM Provinsi. Tim Monev ini juga akan melakukan tugas berbeda dengan Monev sebelumnya dimana waktu untuk melakukan monev tidak dibatasi bisa 1 hari atau bisa 1 minggu tergantung dari kebutuhan. So.. Monev kali ini akan bisa berbeda dan pembagian tugas pun lebih spesifik, ini menunjukan sebuah terobosan lagi dari program PPK IPM dan back to basic terhadap prinsif MAE.

Wajah Baru pelaksanaan Monev ini merupakan salah satu jawaban dari nada pesimistis berjalannya program di tahun 2007 yang notabene banyak sekali mengalami gangguan. Pelaksanaan Monev kali ini pun simultan dengan inti dari Pergub Baru No. 47 tahun 2007 yang merupakan perubahan Pergub No 5 tahun 2007 jo No. 14 tahun 2007 dimana pencairan tidak menggunakan mekanisme 30%-50%-20% tetapi siapa yang siap itu yang bisa dilaksanakan.tak heran jika Tajuk Monev kali ini pun bernama ” Monev dan Audit Program Verifikasi Pencairan Anggaran Tahap II 2007″

Pelaksanaan Monev kali ini sebuah tantangan besar bagi Kabupaten Kota untuk membuktikan apakah masih layak mengikuti program PPK IPM atau tidak karena mekanisme yang ditempuh pun tidak seperti mengikuti gerbong kereta yang selalu bersama-sama tetapi menggunakan metode kompetisi yang menuntut untuk tetap bisa bersaing, dengan rekomendasi yang jelas “dilanjutkan tanpa syarat, dilanjutkan dengan syarat, dihentikan parsial, dihentikan total”.

Namun semua kesiapan Satlak Kab. Kuningan harus bisa dijawab secara aplikatif di lapangan jangan sampai kesiapan tersebut hanya sebuah wacana dan diatas kertas. Tunjukan bahwa Kuningan yang lebih dulu siap melaksanakan program tahap berikutnya. “Semoga Berhasil”.

Dan………. siapa ya Kab/ Kota lain yang siap menyusul?????

*@qu3

Tiga Desa Sudah Terbebas Buta Huruf

Selasa, 24 Juli 2007

JUNTINYUAT, denpatrol.comDari 12 desa di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jabar tiga desa di antaranya tuntas buta huruf (BH). Desa yang sudah menuntaskan buta aksara warganya Juntiweden, Juntinyuat dan Desa Tinumpuk.

Sembilan desa yang sekarang sedang digarap untuk dituntaskan buta aksaranya Segeran, Juntikebon, Dadap, Juntikedokan, Pondoh, Lombang, Segeran Kidul, Sambimaya, dan Desa Limbangan.
Camat Juntinyuat H Udi Suwarsudi, pekan lalu, mengatakan data terbaru jumlah warga di kecamatan yang mengikuti kegiatan pengentasan buta aksara tersisa 2.741 (2007) sedangkan pada 2006 yang lalu tercatat 4.306 warga belajar. Jadi mengalami penurunan yang cukup signifikan terhadap jumlah penyandang buta huruf, kata Udi.
Dijelaskan untuk menuntaskan buta aksara pemerintah menganggarkan alokasi dana berdasarkan klasifikasi dana bantuan yang bervariasi seperti anggaran dari APBN untuk 740 orang dan dari anggaran APBD I (provinsi) 140 orang. Sedangkan dari APBD II untuk 30 orang.
Selain itu ada bantuan dari PPK IPM untuk 660 orang. Sisanya untuk pembinaan 1.171 orang diambil dari dana bantuan ADD (anggaran dana desa). Ini berarti jumlah totalnya mencapai 2.741 warga belajar yang akan mengikuti penuntasan buta aksara.
Insya-Allah diusahakan paling telat pada minggu pertama Desember 2007 bisa tuntas BH dan bisa memiliki Surat keterangan melek aksara (Sukma) dari dinas pendidikkan setempat, kata Udi Suwarsudi.
Camat Juntinyuat juga memaparkan dari jumlah 2.741 warga belajar yang akan menuntaskan Paket A KF sudah mempunyai kelompok warga belajar sebanyak 275 orang. Sudah dicanangkan pada 10 Juli yang lalu dengan membagikan sarana dan prasarana alat-alat tulis dan administrasi pengelola sesuai dengan komitmen dengan beberapa stakeholderdan para tutor peneyelenggara siap tuntas buta aksara.
H. Udi Suwarsudi mengatakan jumlah penduduk di Kecamatan Juntinyuat 85.116 warga yang terdiri dari 42.971 laki-laki dan 42.145 perempuan. Potensi yang dimiliki warga Juntinyuat penghasil padi dan palawija pada umumnya buah jeruk, hasil tangkap ikan laut.
Selain itu produksi terasi dan kecap terkenal di Indramayu, telah mendapat penghargaan juara pertama tingkat provinsi pada program UPWKS dan juara ketiga tingkat nasional. Juga ada kue tradisional Indramayu geblog ketan pondoh yang cukup terkenal, hasil karya warga desa Pondoh. (Sumber : HArian Umum Pelita)